Selasa, 24 Juli 2012

Bagaimana Kebiasaan Mencium Dimulai

  
   Kita mengetahui ciuman sebagai suatu bentuk pengungkapan kasih. Tetapi lama sebelum hal itu terjadi, telah menjadi kebiasaan di berbagai bagian dunia yang menggunakan ciuman sebagai ungkapan rasa hormat.
   Di banyak suku di Afrika, penduduk pribumi mencium tanah yang telah dilalui seorang pemimpin. Mencium tangan dan kaki menjadi tanda rasa penghargaan dan hormat sejak awal. Orang-orang Romawi mula-mula mencium mulut atau mata sebagai bentuk salam penghargaan. Seorang kaisar Romawi mengijinkan bangsawan-bangsawan pentingnya mencium bibirnya, tetapi bangsawan-bangsawan yang kurang penting harus mencium tangannya, dan bangsawan-bangsawan yang paling tidak penting hanya diijinkan mencium kakinya!
   Mungkin sekali bahwa ciuman sebagai suatu bentuk dari perasaan kasih. dapat ditelusuri sampai jaman primitif ketika seorang ibu menimang anaknya, sama seperti yang dilakukan seorang ibu pada masa sekarang. Kebiasaan ini tertinggal dan diterima oleh masyarakat sebagai kebiasaan untuk mengungkapkan perasaan kasih di antara orang-orang dewasa.
   Kita mempunyai bukti bahwa hal ini telah terjadi menjelang masa abad keenam, tetapi kita hanya dapat menduga hal itu telah dipraktekkan lama sebelumnya. Negara pertama yang membolehkan ciuman dalam percumbuan dan percintaan adalah Perancis. Ketika tarian menjadi populer, hampir semua jenis tarian diakhiri dengan ciuman.
   Dari Perancis ciuman menyebar dengan cepat ke seluruh Eropa. Rusia, yang suka meniru kebiasaan Perancis, mempraktekkan kebiasaan itu dan kemudian tersebar ke semua golongan atas. Ciuman dari Tsar menjadi salah satu dari bentuk pengakuan tertinggi dari Raja.
   Lambat laun, ciuman menjadi bagian dari percumbuan. Karena kebiasaan pernikahan berkembang, ciuman menjadi bagian dari upacara perkawinan. Tentu saja, dewasa ini kita menganggap ciuman sebagai ungkapan perasaan cinta dan kelembutan. Tetapi masih ada banyak tempat di dunia di mana ciuman merupakan bagian dari upacara-upacara resmi dan dimaksudkan untuk menyampaikan rasa penghargaan dan hormat.

Minggu, 27 Mei 2012

Siapa Yang Pertama Kali Memikirkan Alfabet?


    Huruf-huruf dari suatu alfabet sebenarnya adalah tanda-tanda yang bersuara. Huruf-huruf alfabet Inggirs didasarkan pada alfabet Romawi yang usianya kira-kira 2500 tahun. Huruf-huruf besar hampir sama persis dengan huruf-huruf besar yang digunakan dalam prasasti Romawi pada abad ke 3 Sebelum Masehi.
   Sebelum alfabet-alfabet ditemukan, manusia menggunakan gambar-gambar untuk merekam peristiwa-peristiwa atau menyampaikan gagasan-gagasan. Sebuah gambar dari beberapa kijang bertanduk dapat berarti "Ini adalah daerah pemburuan yang baik," jadi ini sebenarnya adalah suatu bentuk penulisan "Tulisan Gambar" itu sangat dikembangkan oleh bangsa-bangsa Babilonia, Mesir, dan Cina kuno.
   Lambat laun, tulisan gambar mengalami perubahan. Gambar, bukan hanya berarti obyek yang digambar, juga mewakili gagasan yang berhubungan dengan obyek yang digambar. Misalnya, gambar kaki mungkin menunjukkan kata kerja "berjalan". Tingkat penulisan ini disebut "ideografik" atau ''tulisan gagasan''.
   Kesulitan dengan jenis tulisan ini adalah bahwa pesan-pesan dapat ditafsirkan oleh orang yang berbeda-beda dengan cara yang berbeda-beda. Jadi sedikit demi sedikit metode ini berubah. Lambang-lambang muncul untuk mewakili gabungan-gabungan suara. Misalnya, jika kata untuk ''lengan'' adalah "id", gambar lengan berarti suara "id". Tingkat penulisan ini dinamakan "tulisan berdasarkan suku kata".
   Bangsa-bangsa Babilonia, Cina dan Mesir tidak pernah mengalami tulisan ini. Bangsa Mesir benar-benar menyusun semacam alfabet dengan menyertakan 24 tanda di antara gambar-gambar mereka yang mengandung huruf-huruf atau kata-kata yang berbeda dari masing-masing satu konsonan. Tetapi mereka tidak menyadari nilai dari penemuan mereka.
   Kira-kira 3.500 tahun yang lalu, orang-orang yang tinggal dekat pantai Mediterania bagian timur membuat langkah besar yang menuju pada alfabet kita. Mereka menyadari bahwa tanda yang sama dapat digunakan untuk suara yang sama dalam segala hal, jadi mereka menggunakan sejumlah terbatas tanda-tanda dengan cara ini dan tanda-tanda ini menjadi sebuah alfabet.
   Perkembangan alfabet mereka digunakan oleh bangsa Yahudi dan kemudian bangsa Phoenix. Bangsa Phoenix membawa alfabet mereka kepada bangsa Yunani. Bangsa Romawi mengambil alfabet Yunani dengan beberapa perubahan dan tambahan dan meneruskannya kepada orang-orang Eropa bagian Barat dalam alfabet Latin. Dari sinilah asalnya alfabet yang kita gunakan sekarang.







Sumber : Aku Ingin Tahu #1, dengan beberapa perubahan.

Selasa, 01 Mei 2012

Kapan Tinju Dimulai?

                                                                                                  Suaramerdeka.com

  Banyak orang mengatakan bahwa pertarungan tinju tidak syah. Dalam sejarah tinju, hal ini telah terjadi berulang-ulang kali. Orang-orang merasa bahwa permainan tinju terlalu kejam atau biadab, dan menginginkan permainan itu dihentikan.
  Bayangkan bagaimana perasaan mereka jika mereka dapat melihat pertandingan-pertandingan tinju pertama yang diselenggarakan! Pertandingan-pertandingan ini diselenggarakan di Yunani Kuno, dan para petinju berlagak pada permainan Olimpiade dan permainan-permainan umum lain. Beberapa dari peraturan-peraturan yang mereka jalankan sangat serupa dengan permainan-permainan kita sekarang. Tetapi ada satu perbedaan besar: Para pemain tidak mengenakan sarung tangan, melainkan 'cestus'. Cestus adalah bahan pembungkus dari kulit yang ditatah dengan lempengan-lempengan timah atau perunggu. Pukulan yang dihasilkan oleh sebuah cestus, sebagaimana yang dapat kamu lihat, dapat sangat merusak!
   Setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi, permainan tinju menghilang, tidak muncul kembali sampai dibangkitkan kembali di Inggris pada awal abad ke-18. Permainan itu segera menjadi olahraga yang sangat digemari, dan tetap demikian selama lebih dari 100 tahun.
   Pertarungan-pertarungan diputuskan dengan tangan kosong, dan banyak dari pertarungan-pertarungan itu berlangsung selama beberapa jam. Pergulatan dan lempar pun diperbolehkan. Satu ronde berakhir hanya jika seseorang telah dipukul sampai jatuh, dan waktu antara masing-masing ronde berbeda-beda. Pertarungan yang sukar ini berlanjut terus sampai salah satu petinju tidak dapat berjalan ke tanda kapur di tengah gelanggang ketika ronde berikutnya dimulai!
   Tentu saja, jenis permainan tinju yang brutal ini akhirnya mengubah pendapat umum menjadi pertarungan yang berhadiah. Sesuatu harus dilakukan untuk menyelamatkan olahraga itu, jadi sarung tangan yang diberi lapisan pun mulai digunakan. Kemudian, sedikit demi sedikit, peraturan-peraturan lama dibuat lebih manusiawi. Akhirnya, pada tahun 1867, muncul langkah besar yang membuat permainan tinju menjadi disenangi. Marquis dari Queensberry memperkenalkan seperangkat peraturan yang membuat banyak kemajuan. Misalnya, ronde-ronde dibatasi sampai masing-masing tiga menit. Selang waktu antara satu ronde ke ronde lainnya adalah satu menit. Peraturan-peraturan ini dilaksanakan di seluruh dunia, dan peraturan-peraturan yang mengatur permainan tinju dewasa ini di Amerika Serikat didasarkan pada peraturan-peraturan itu.
   Sampai abad ke-20, ada sangat sedikit permainan tinju di negara-negara di luar Inggris dan Amerika Serikat --- tetapi sejak saat itu permainan tinju telah menyebar ke seluruh dunia.



Sumber : Aku Ingin Tahu #1
                                                 

Kamis, 22 Maret 2012

Bagaimana Goa-Goa Terbentuk?

   Goa - goa telah lama dihubungkan dengan sejarah manusia dengan banyak cara yang menarik. Kita mengetahui bahwa pada akhir Jaman Batu Tua, goa - goa adalah tempat tinggal musim dingin bagi orang-orang yang tidak mempunyai tempat tinggal lain.
   Tetapi lama setelah manusia tidak lagi menggunakan goa-goa sebagai rumah, orang-orang purba mempercayai banyak hal aneh tentang goa. Orang Yunani menganggap goa-goa sebagai kuil-kuil untuk dewa-dewa mereka, yaitu Zeus, Pan, Dionysius, dan Pluto. Orang Romawi menganggap bahwa goa-goa adalah rumah para peri dan nabiah. Orang Persia purba dan lain-lainnya menghubungkan goa-goa dengan penyembahan kepada Mithras, kepala dari roh-roh di bumi.
   Dewasa ini, goa-goa yang sangat besar dan indah di seluruh dunia merupakan daya tarik bagi para pelancong. Goa adalah tempat berlubang yang dalam di sisi bukit batu atau jurang. Goa-goa yang besar disebut "cavern".
   Goa-goa terbentuk dengan berbagai cara. Banyak goa telah dilubangi oleh hempasan gelombang laut secara terus-menerus terhadap batu-batu karang. Beberapa goa muncul di bawah permukaan bumi. Goa-goa ini biasanya adalah jalan - jalan lama dari aliran - aliran bawah tanah yang telah menghanyutkan lapisan-lapisan batuan lunak seperti batu kapur. Goa-goa lain terbentuk oleh pemindahan batuan-batuan permukaan akibat letusan gunung berapi, atau oleh erupsi lahar panas.
   Jenis goa yang paling umum di Amerika Serikat adalh yang terbentuk akibat menyusutnya lapisan-lapisan tebal dari batu kapur. Ini terjadi akibat gerakan yang mengandung karbondioksida. Di Indiana, Kentucky, dan Tennessee, dimana terdapat dasar-dasar batu kapur yang besar dengan ketebalan rata-rata 175 kaki, goa-goa seperti itu sangat banyak jumlahnya.
   Beberapa goa mempunyai lubang di bagian atapnya, yang dinamakan "lubang-lubang depresi". Lubang-lubang ini terbentuk ketika iar permukaan berkumpul pertama kalinya dan merembes ke bawah. Beberapa goa mempunyai lorong-lorong secara bertingkat atau berderet, satu di atas yang lainnya. Aliran bawah tanah berkelok-kelok melalui beberapa goa, walaupun dalam banyak hal setelah sebuah goa terbentuk, aliran-aliran yang pernah mengalir melaluinya mungkin mencari permukaan yang lebih rendah dan membiarkan goa mengering.
   Dalam banyak hal, tiap-tiap tetesan air yang menetes dari atap goa mengandung sedikit kapur atau bahan mineral lain. Pada waktu sebagian dari air menguap, sebagian dari bahan ini tertinggal dan secara perlahan-lahan membentuk stalaktit, yang berbentuk seperti untaian tetesan air yang membeku yang menggantung dari atap. Air yang menetes dari stalaktiti ke lantai membentuk sebuah gumpalan seperti tiang yang dinamakan "Stalakmit".



Sumber : Aku Ingin Tahu #1

Sabtu, 14 Januari 2012

Mengapa Beberapa Orang Kidal?

  Banyak orang tua dari anak-anak yang kidal mencemaskan keadaan ini dan bertanya-tanya apakah mereka tidak boleh mencoba memperbaikinya. Jawaban yang diberikan oleh kebanyakan ahli adalah : TIDAK!. Jika ada preferensi yang kuat bagi orang yang kidal itu, dan orang itu mampu mengerjakan sesuatu dengan baik dengan tangan kirinya, biarkan saja.
   Kira-kira 4 persen dari jumlah penduduk adalah kidal. Sepanjang sejarah, banyak dari orang-orang jenius yang terbesar yang bertangan kidal! Leonardo da Vinci dan Micheangelo, pemahat-pemahat terbesar sepanjang zaman, keduanya adalah kidal.
   Tentu saja, kita hidup di masyarakat yang "menggunakan tangan kanan" - yaitu, kebanyakan dari hal-hal yang kita digunakan dibuat untuk orang-orang yang menggunakan tangan kanan. Tombol pintu, kunci-kunci, obeng-obeng, mobil-mobil, alat-alat musik --- bahkan kancing baju kita --- diatur untuk orang-orang yang menggunaka tangan kanan. Hal ini mungkin menyebabkan orang-orang yang menggunakan tangan kiri harus membuat penyesuaian tertentu, tetapi sebagian besar dari mereka dapat mengatasinya dengan sangat baik.
   Tidak ada satu penjelasan yang diterima tentang apa yang membuat kebanyakan orang menggunakan tangan kanan dan sebagian kecil orang menggunakan tangan kiri. Ini adalah suatu teori: Tubuh tidaklah "simetris", yaitu tidak sama persis pada kedua sisinya. Sisi kanan wajah kita sedikit berbeda dengan sisi kiri. Kaki kita tidak sama kuat. Kedua telapak kaki kita agak berbeda ukurannya. Dan "asimetri" ini terjadi pada seluruh tubuh kita.
   Sekarang jika kita bicara tentang otak, kita menemukan bahwa sementara orang mempunyai belahan kanan dan belahan kiri, kedua belahan ini tidak berfungsi dengan cara yang sama. Orang-orang berpendapat bahwa belahan kiri otak lebih dominan dari belahan kanan.
   Saraf-saraf dari otak bersilang pada bagian leher dan sampai ke sisi tubuh di hadapannya. Belahan kanan otak melengkapi belahan kiri tubuh, dan sebaliknya.
   Sekarang, karena belahan kiri otak lebih dominan, belahan kanan tubuh lebih terampil, lebih mampu melakukan segala sesuatu. Kita membaca, berbicara, dan bekerja dengan belahan kiri otak. Dan ini tentu saja membuat kebanyakan dari kita juga menggunakan tangan kanan. Tetapi dalam hal orang-orang kidal, ada "Pembalikan". Belahan kanan otak lebih dominan, dan orang itu bekerja sangat baik dengan belahan kiri tubuhnya!